Erika Wulandari

Film “ BUNDA: CINTA 2 KODI “ Menghadirkan Sosok Wanita Yang Tangguh dan Entreprenuer Diakhir bulan januari aku dapat undangan lagi untuk menghadiri acara Press Screening Film terbaru Indonesia. Yang terinspirasi dari kisah nyata, perjalanan hidup seorang perempuan tangguh dalam membangun usaha dan pengusaha sukses dan diangkat dari novel  Asma Nadia berjudul “CINTA DUA KODI”. Pada tanggal 8 Febuari 2018 film ini akan tayang diseluruh bioskop Indonesia. Aku sangat merekomendasikan film ini untuk seluruh keluarga di Indonesia. Terutama untuk para ibu-ibu yang mempunyai peran ganda bukan hanya sekedar ibu tapi juga seorang istri yang harus menjadi kepala keluarga dan juga berperan penting bagi orang sekitar. Film ini disutradai oleh dua sutradara muda Ali Eunoia dan Bobby Prasetyo. Dua sutradara muda yang menjadi warna baru bagi dunia perfilman Indonesia. Pengerjaan film butuh waktu 10 bulan, sebelum diangkat ke layar lebar film ini sudah dibuat dokumenternya. Tika Kartik

        Mengangkat Kembali Tema        "SILARIANG" Di Tahun 70-an Menjadi Lebih Menarik  Diawal tahun 2018 ini aku diajak oleh Sahabat TDB (seperti biasa) untuk mengikuti kegiatan Press Screening dari sebuah film layar lebar terbaru berlatar budaya Bugis Makassar. Yang memiliki banyak nilai-nilai budaya yang menarik untuk diangkat ke layar lebar dan ditunjukkan ke seluruh masyarakat Indonesia, terutama kalangan muda jaman sekarang. Ini pertama kali aku menghadiri acara seperti ini dan tidak semua orang bisa menghadiri acara ini, hanya orang-orang terpilih yang bisa mengikuti acara tersebut. Menjadi pengalaman pertama yang sangat berkesan, bisa menonton film yang belum di tayangkan di bioskop, bertemu secara langsung sama semua pemain film dan bisa ketemu sama idola aku  Bisma Kharisma (Mantan Personil SM*SH). Film yang mengangkat isu yang tak lekang jaman di kalangan Bugis Makassar berkisah tentang cinta dua insan yang tak direstui. Sebuah kisah cinta y

           Jumpa Pers Akhir Tahun 2017               Bersama Menpar Arief Yahya Untuk kedua kalinya Sahabat TDB diberikan kesempatan untuk menghadiri acara yang dibuat oleh Kementerian Pariwisata. Diujung tahun 2017 ini Kementerian Pariwisata mengadakan Jumpa pers yang merupakan wujud kongkrit penyampaian informasi yang transparan, komprehensif dan akuntabel tentang kinerja kementerian selama tahun 2017, pemaparan program prioritas dan Pembukaan Pameran Internal 2017. Bertempat di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Priwisata Jakarta, Kamis (21/12), tapi sebelum Menpar Arief Yahya memaparkan program kerja Kementerian Pariwisata selama tahun 2017. Menpar Arief Yahya terlebih dahulu membuka Pameran Internal 2017 dan mengunjungin booth- booth yang ada di Pameran tersebut dan tidak lupa Menpar Arief Yahya berfoto disetiap booth yang dikunjungi. Setelah acara Pembukaan Pameran Internal 2017 Masuklah kedalam acara inti Jumpa Per

  Penghargaan APWI 2017 Diberikan Langsung Oleh Menpar "Arief Yahya"       Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) 2017, kegiatan ini adalah Ajang penghargaan dan apresiasi Menteri Pariwisata "Arief Yahya" kepada media cetak dan elektronik bagi para perwarta pariwisata dari media cetak, media elektronik televisi, media online dan blogger. Dengan tema " Pesona 10 Destinasi Pariwisata Prioritas sebagai Bali Baru" di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Senin 11/12). Kalian tau ga kenapa aku bisa datang ke acara tersebut dan bisa bertemu langsung sama Pak "Arief Yahya"?? Jadi Sahabat TDB mendapat undangan untuk menghadiri acara tersebut sekaligus memberi dukungan kepada salah satu Sahabat TDB yang mengikuti lomba dan berhasil meraih Juara 1 dalam kategori Blogger. Sebanyak 187 tulisan dan tayangan telah dinilai dan diseleksi oleh Dewan Juri APWI 2017 yaitu : Elly Hutabarat (

Dari awalnya yang belum saling kenal, yang masih cuek- cuekan, masa bodoh, sampai akhirnya dipertemukan didalam satu organisasi yang membuat kita saling kenal satu sama lain. OSIS&MPK yang membuat kita menjadi keluarga baru, keluarga tanpa sedarah, keluarga tanpa ibu dan bapak yang sama, Perbedaan itulah yang mempersatukan kita menjadi satu keluarga baru yang penuh kebahagian. Dengan sifat, sikap, karakter dan kebiasaan yang sangat berbeda itu yang menjadikan kita harus mengenal lebih dalam lagi semua tentang kalian. Keegoisan kalian yang membuat kita tidak pernah akur pasti ada saja pertengkaran yang kita buat dari pertengkaran yang sepele sampai pertengkaran yang cukup besar, solidaritas yang cukup besar, kasih dan sayang yang kalian tanamkan, perhatian yang kalian lakukan, keceriaan kalian yang selalu buat kita bahagia dan tersenyum, kejahilan dan lelucon kalian yang selalu bikin kita tertawa sampai terbahak-bahak, kedewasaan kalian yang memberitahu kita mana teman da