Berobat Lebih Nyaman dan Mudah Bersama Aido Health

       

 Jumpa Pers Akhir Tahun 2017              Bersama Menpar Arief Yahya

Untuk kedua kalinya Sahabat TDB diberikan kesempatan untuk menghadiri acara yang dibuat oleh Kementerian Pariwisata. Diujung tahun 2017 ini Kementerian Pariwisata mengadakan Jumpa pers yang merupakan wujud kongkrit penyampaian informasi yang transparan, komprehensif dan akuntabel tentang kinerja kementerian selama tahun 2017, pemaparan program prioritas dan Pembukaan Pameran Internal 2017.

Bertempat di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Priwisata Jakarta, Kamis (21/12), tapi sebelum Menpar Arief Yahya memaparkan program kerja Kementerian Pariwisata selama tahun 2017. Menpar Arief Yahya terlebih dahulu membuka Pameran Internal 2017 dan mengunjungin booth- booth yang ada di Pameran tersebut dan tidak lupa Menpar Arief Yahya berfoto disetiap booth yang dikunjungi.

Setelah acara Pembukaan Pameran Internal 2017 Masuklah kedalam acara inti Jumpa Pers akhir tahun 2017. Menpar Arief Yahya didampingin oleh Pejabat Eselon 1 di lingkungan Kementerian Pariwisata, Tenaga Ahli Kemenpar, Ketua Umum GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) Diden Junaedy, Ketua PHRI Haryadi Sukamdani merangkap sebagai Ketua Pelaksana Program Visit Wonderful Indonesia (VIWI) 2018, Ketua Asosiasi Pariwisata dan tidak lupa tamu khusus Helmi Yahya selaku Direktur TVRI.

Pertama Menpar Arief Yahya memberitahu tentang kondisi bali saat ini " kondisi bali saat ini normal, kecuali radius 6 sampai 10 km dari puncak gunung agung". Untuk pengunjung yang hendak bertolak ke bali tidak perlu khawatir lagi, karna kondisi bali sudah aman.

Menpar Arief Yahya menjelaskan lebih jauh, posisi pariwisata Indonesia pada Januari-Oktober 2017 secara kumulatif sebesar 11.617.828 wisman atau tumbuh 24% telah menempatkan diri dalam 20 besar sebagai negara-negara dengan pertumbuhan tertinggi sedangkan Malaysia hanya 0,87% pada Januari-Mei 2017, Singapura 3,83% pada Januari-Juli 2027, Thailand 6,69% pada Januari-Oktober 2017, sedangkan Vietnam mengungguli kita 25.2% pada Januari-November 2017, "Pertumbuhan pariwisata sebesar 24%, jauh di atas pertumbuhan pariwisata regional ASEAN 7% dan pariwisata duni 6,4%, ini menguatkan keyakinan kita umtuk meraih target pada 2018 sebesar 17 juta wisman", kata Arief Yahya seraya berharap kondisi bali segera pulih kembali dengan mengingat Great Bali merupakan Pencetak wisman terbesar kontribusinya 40% terhadap pariwisata nasional.

Pergerakan Wisnus dan Realisasi Investasi

Menpar Arief Yahya memaparkan perkiraan realisasi pergerakan wisnus yang pada Oktober 2017 sebanyak 25.077.000 wisnus dengan pengeluaran mencapai 

Rp.22,92 trilliun, sedangkan secara kumulatif Januari-Oktober 2017 sebanyak 252.569.465 pergerakan wisnus dengan engeluaran sebesar Rp.2301,91 trilliun. Pencapaian wisnus pada Januari-Oktober 2017 lebih tinggu 14% dibandingkan target yang ditetapkan sebesar 221,5 juta wisnus.

Yang lebih menarik lagi dari pergerakan wisnus adalah Moda trasnportasi udara yang digunakan wisnus bertambah pada Oktober 2017 jumlah penumpang udara domestik sebanyak 7.523.100 orang, sehingga perkiraan realisasi wisnus yang menggunakan angkutan udara sebnayak 2.256.930 pergerakan. "Tahun ini target 265 juta pergerakan wisnus optimistis akan terlampaui", sedangkan angka prognosa wisnus pada bulan sebelumnya antara 20 juta hingga 27 juta.

Sedangkan investasi sektor pariwisata pada kurun waktu Januari-September 2017 terealisasi sebesar US$ 1,396.40 juta atau tumbuh 27.68% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. "Hingga September kita sudah mencapai 79.8% dari target yang ditetapkan sebesar US$ 1,75 milliar," kata Arief Yahya.

Transformasi Pariwisata Digital

Pertumbuhan ekonomi ini juga diikuti dengan perubahan gaya hidup yang semakin go digital - komunikasi semakin lebih bersifat personal, mobile dan interaktif.

Media digital bahkan dinilai empat kali lebih efektif dalam menyampaikan oesan daripada media konvensional.

Revolusi digital tidak bisa dihindari. Secara alamiah akam mengubah dunia dan menciptakan model bisnis baru. Adapun tiga revolusi dalam bidang bisnis yang terpengaruh oleh perubahan gaya hidup digital antara lain Komunikasi, Transportasi, dan Pariwisata. "Industri pariwisata, cepat atau lambat akan menghadapi perubahan yang revolusioner danuntuk bersaing pariwisata harus mengikuti perubahan gaya hidup konsomen," tegas Arief Yahya.

Penelitian yang dibuat UNWTO pada 2017 memgenai aktivitas wisatawan yang menggunakan platfrom digital, diketahui sekitar 82%  wisatawan lebih suka mencari langsung informasi mengenai suatu destinasi wisata menggunakan platfrom ini. Platfrom ini menghubungkan langsung penyedia jasa dengan konsumen,khususnya yang menyediakan akomodasi. Beberapa dianataranya Air BnB, HomeAway, Homestay.com, VRBO, Travelmob. Industri perhotelan melalui PHRI meluncurkan produk digital baru dengan nama bookingina.com, mengumpulkam berbagau hotel dan restoran yang tergabung dibawah perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk sama-sama menjual dan menerapkan sharing economy.

VIWI 2018 Siapkan Paket Wisata Untuk Dijual Secara Digital

Menpar Arief Yahya mengatakan, untuk mencapai target 17 juta kunjungan wisman ada 2018 telah dipersiapkan Visit Wonderful Indonesia (VIWI) 2018 dengan melibatkan swluruh stakeholder pariwisata yang terhimpun dalam kekuataan pentahelix (Akademisi, Industri Pariwisata, Komunitas, Pemerintah dan Media).

VIWI 2018 merupakan program penguataan unsur 3A (Aktraksi, Amenitas, dan Aksebilitas) yang diwujudkan dalam kegiatan swlama satu tahun penuh. Beberapa produk wisata di antaranya :

1. Paket Hot Deals (More for Less) merupaka prigram paket bundling belum lama ini telah dilakukan oleh industri pariwisata dan kapal ferry di Batam dan berhasil mendatangkan wisman cross border dari Singapura dan Malaysia.

2. Paket Calendar of Event (Color of Indonesia) merupakan paket bundling dengan atraksi telah disiapkan 100 event daerah yang merupakan event utama, premiere, core event yang menjadi ikon kegiatan pariwisata indonesia 2018. Dari 100 event dibagi lagi menurur kontennya: 13 sport competitions, 43 culture celebration, 21 art and entertainment, 4 business and trade, 2 educational and scientific dan 6 political and state. " Dari 100 event ini kita memiliki event unggulan sebagai multi event yaitu; Asian Games di jakarta dan palembang pada Agustus 2018 dan Annual Meeting IMF-WB pada Oktober 2018 di Bali," kata Arief Yahya.

3. Paket Destinasi Digital merupakan Paket terakhir yang ditawarkan untuk VIWI 2018. Merupakan paket experience based product yang diciptakan melihat gaya hidup masyarakat yang 79% aktif didunia digital. Destinasi pariwisata semakin kreatif dalam memikirkan dan menciptakan objek gambar yang instagramable. Menurut Arief Yahya, peraih penghargaan Marketer of The Year, hal ini dimaksud agar wisatawan yang aktif di dunia maya dapat memposting foto yang menarik di media sosial sehingga mendapatkan likes, komen, repost, share dan interkasi positif.

Ada beberapa Destinasi Digital yang ditawarkan dan lagi viral di media sosial: 

1. Pasar Pancingan - Lombok
2. Pasar Mangrove - Batam, Kepulauan Riau
3. Pasar Keretan - Kendal, Semarang
4. Pasar Siti Nurbaya - Padang
5. Pasar Tahura - Lampung 
6. Pasar Kaki Langit - Yogyakarta 
7. Pasar Baba Boen Tjit - Palembang

Kegiatan VIWI 2018 menyiapkan atraksi 18 destinasi unggulan; di Sumatera (Medan/Danau Toba, Batam, Belitung, Padang dan Palembang), Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Borobudur/Yogyakarta, Solo, Subaya-Bormo-Tengger, dan Banyuwangi), Kalimantam (Balikpapan), Bali, Nusa TTenggara Barat (Lombok), Sulawesi (Makassar/Wakatobi dan Manado), dan Papua Barat ( Raja Ampat), berupa Festival, Golf, Belanja di mall dan Spa. Menyiapkan amenitas di destinasi berupa akomodasi, restoran dan angkutan wisata sedangkan aksesibilitas berupa transportasi udara, laut, dan darat yandg disesuaikan asal dari wismam (origin).