Saatnya Generasi Muda Bergerak Untuk Melindungi Bumi Dari Perubahan Iklim


https://js.ugm.ac.id

Sudah satu bulan belakang ini cuaca di jakarta sangat panas sekali, setiap hari suhu panasnya selalu meningkat huhuhu.... kadang membuat males keluar rumah apalagi di siang hari karna cuaca panas yang tidak tertahan. Didalam rumah pun kadang masih suka terasa panas dan gerah selalu dikeluhkan semua orang hampir setiap harinya.

Menurut BMKG, hal ini terjadi karena gelombang panas atau heatwave tengah melanda Asia. Indonesia disebut tidak mengalami heatwave, tetapi turut merasakan cuaca yang panas belakangan ini. "Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan juga tergolong panas," tulis BMKG dalam unggahan di Instagram.

BMKG Wilayah II pun mencatat rekor suhu maksimum harian tertinggi 37,2 derajat celcius pada dasarian II April. Tepatnya di Ciputat, Tangerang Selatan pada 17 April 2023. Disebabkan oleh beberapa hal. Antara lain, dinamika atmosfer yang tidak biasa. Kemudian, suhu panas bulan April di wilayah Asia selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari yang menyebabkan lonjakan panas tahun 2023 terparah.

Perubahan Iklim menurut PBB  mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak, dan gas.

Sedangkan berdasarkan UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak langsung, oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.

Penyebab Perubahan Iklim memliki dua faktor, yaitu Faktor Manusia dan Faktor Alam.

1. Efek Rumah Kaca

        Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi memiliki efek seperti rumah kaca dimana panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2) mampu menahan panas matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi. Akan tetapi, efek rumah kaca membuat sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Ini yang membuat bumi menjadi semakin panas.

2. Pemanasan Global

        Pemanasan global adalah peningkatan rata-rata temperatur atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi dan di troposfer yang dapat berkontribusi pada perubahan pola iklim global. Pemanasan global terjadi akibat meningkatnya jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Naiknya intensitas efek rumah kaca karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas, yaitu sinar inframerah yang dipancarkan oleh bumi.

3. Pembuatan Energi

        Energi listrik dan panas dihasilkan dengan membakar bahan bakar fosil, sehingga menghasilkan emisi karbon dioksida dan dinitrogen oksida, yaitu gas rumah kaca penyebab perubahan iklim.

4. Penggunaan Transportasi

        Penggunaan transportasi menjadi salah satu penyebab perubahan iklim. Bahan bakar fosil sebagai sumber energi kendaraan menyebabkan perubahan iklim karena emisi gas karbon dioksida.

5. Kegiatan Manufaktur 

        Kegiatan manufaktur dan industri menghasilkan emisi gas rumah kaca. Industri manufaktur merupakan salah satu kontributor emisi gas rumah kaca terbesar di dunia. Emisi gas rumah kaca per kapita tertinggi ada di Amerika Serikat dan Rusia.

6. Penebangan Hutan 

        Pohon yang ditebang akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya. Karena hutan menyerap karbon dioksida, penebangannya juga mengakibatkan berkurangnya penyerapan emisi gas rumah kaca.

7. Gaya Hidup 

        Gaya hidup pada akhirnya berpengaruh besar terhadap perubahan iklim. Berdasarkan riset, satu persen dari orang terkaya di dunia bertanggung jawab atas polusi karbon dua kali lipat lebih banyak dari populasi dunia.

8. Perubahan Orbit Bumi

        Penyebab terjadinya perubahan iklim selanjutnya berasal dari perubahan orbit bumi. Dalam 800.000 tahun terakhir, terdapat siklus alami dalam iklim Bumi di antara zaman es serta periode interglasial yang lebih hangat. Orbit bumi yang berada di sekitar matahari adalah lingkaran bukan elips. Namun pada waktu tertentu, elips lebih menonjol hingga bumi bergerak lebih dekat dan jauh dari matahari saat mengorbit. Saat bumi lebih dekat ke matahari, iklim bakal menjadi lebih hangat.

Perubahan iklim dapat meningkatkan risiko terjadinya cuaca ekstrem dan bencana alam yang terjadi di berbagai daerah di dunia. Frekuensi cuaca ekstrem dan bencana alam yang semakin sering terjadi, tentu akan menimbulkan trauma dan stres bagi korban yang terkena dampak.

Dampak Perubahan Iklim Bagi Makhluk Hidup

1. Menurunnya Kualitas Air

         Curah hujan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber air. Selain itu, kenaikan suhu juga mengakibatkan kadar klorin pada air bersih.

2. Kuantitas Air Berkurang

        Meski kenaikkan curah hujan dapat meningkatkan jumlah sumber air bersih, curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan tingginya kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut. Jadi, air tak akan sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia.

3. Perubahan Habitat

        Pemanasan suhu bumi, kenaikan batasan air laut, terjadinya banjir dan juga badai karena perubahan iklim akan membawa perubahan besar pada habitat sebagai rumah alami bagi berbagai spesies binatang, tanaman, dan berbagai organisme lain.

4. Spesies Punah

        Spesies yang punah ini disebabkan karena tidak sempat beradaptasi terhadap perubahan suhu dan perubahan alam yang terjadi terlalu cepat. Punahnya berbagai spesies ini juga bakal berdampak lebih besar pada ekosistem dan rantai makanan.

5. Kuantitas dan Kualitas Hutan Menurun

        Kebakaran hutan merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim. Sebagai paru-paru bumi, hutan merupakan produsen oksigen (O2). Selain itu, hutan juga membantu menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.

6. Wabah Penyakit Meningkat

        Kenaikan suhu dan curah hujan bisa meningkatkan penyebaran wabah penyakit yang mematikan, seperti malaria, kolera, dan demam berdarah. Ini disebabkan karena nyamuk pembawa virus-virus tersebut hidup dan berkembang biak pada cuaca yang panas dan lembab. Dan penipisan ozon menyebabkan peningkatan intensitas sinar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi penyebab kanker kulit, katarak, dan penurunan daya tahan tubuh manusia.

7. Lahan Pertanian Berkurang dan Tidak Produktif

         Suhu yang terlalu panas, berkurangnya ketersediaan air, dan bencana alam yang disebabkan perubahan iklim dapat merusak lahan pertanian dan menyebabkan perubahan masa tanam dan panen. Ini berpotensi juga menyebabkan munculnya hama dan wabah penyakit pada tanaman yang sebelumnya tidak ada.

8. Tenggelamnya Daerah Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil

         Kenaikan suhu bumi yang menyebabkan mencairnya es pada dataran kutub-kutub bumi bisa membuat peningkatan permukaan air laut dan menenggelamkan pulau-pulau kecil.


Cara Mengatasi Perubahan Iklim

1. Hemat Energi

        Sebagian besar listrik dan panas ditenagai oleh batu bara, minyak, dan gas. Oleh karena itu, cara mengatasi perubahan iklim yang pertama adalah dengan menggunakan lebih sedikit energi dengan menurunkan pemanasan dan pendinginan. 

2. Gunakan Transportasi Umum, Berjalan atau Bersepeda

        Berjalan, mengendarai sepeda akan mengurangi emisi gas rumah kaca serta membantu menjaga kesehatan dan gunakan transportasi umum, seperti kereta atau bus jika harus menempuh perjalanan jauh.

3. Beralih ke Kendaraan Listrik

        Mobil listrik membantu mengurangi polusi udara dan menyebabkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih sedikit daripada kendaraan bertenaga gas atau diesel.

4. Perbanyak Makan Sayur

        Asupan makanan sangat berpengaruh dalam mengatasi perubahan iklim perbanyak makan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sedikit mengonsumsi daging dan susu. Produksi makanan nabati umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dan membutuhkan lebih sedikit energi, tanah, dan air.

5. Kurangi, Gunakan Kembali, Perbaiki, Daur Ulang

        Untuk melindungi iklim, beli lebih sedikit barang, belanja barang bekas, perbaiki apa yang Anda bisa, dan lakukan daur ulang.

Prinsip-prinsip perlindungan hutan meliputi mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan, yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, daya-daya alam, hama, serta penyakit.


https://jambiindependent.disway.id/

Tindakan yang dilakukan untuk perlindungan hutan, yaitu :

1. Penanaman Hutan Kembali (Reboisasi)

        Reboisasi merupakan kegiatan penanaman hutan kembali atau reboisasi pada hutan yang gundul. Ini dapat menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan demi melestarikan hutan.

2. Melarang Penebang Hutan Sembarangan

        Pemerintah dapat melakukan upaya pencegahan dengan membuat peraturan pemerintah tentang perlindungan kawasan hutan atau membuat kampanye yang mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk tidak melakukan penebangan hutan sembarang.

3. Menerapkan Sistem Tebang Pilih

        Merupakan metode menebang pohon yang hanya memilih pohon yang cukup tua dan diameter tinggi yang cukup. Pohon yang hampir mati, akan roboh, atau sudah mati juga dapat ditebang. Pohon yang masih berusia muda masih bisa tumbuh dan berkembang dan menjaga hutan tetap lestari.

4. Menerapkan Sistem Tebang Tanem

        Sistem tebang pilih baiknya dilanjutkan dengan sistem tebang tanam. Setiap satu pohon yang ditebang digantikan dengan satu tunas baru yang nantinya akan tumbuh menjadi pohon baru tujuannya untuk mempertahankan kelestarian hutan.

5. Memberikan Sanksi Bagi Penebang Hutan

        Penebangan pohon secara liar masih menjadi salah satu masalah besar yang belum teratasi. Banyaknya oknum yang menebang pohon secara asal-asalan dapat merusak hutan. Dengan memberikan sanksi berat, para penebang liar akan jera.


Generasi muda sangat berperan aktif memberikan kontribusi positif dalam menekan Gas Rumah Kaca (GRK). Melalui keterlibatan aktif pada agenda-agenda pengendalian perubahan iklim, seperti transisi energi dengan mendorong penggunaan sumber energi yang terbarukan dan ramah lingkungan, membatasi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil, dan melakukan penanaman pohon dalam skala besar, mereka menjadi salah satu penentu keberhasilan mencegah kenaikan suhu bumi tidak lebih dari 1,5 derajat Celcius.

Keberadaan generasi muda yang peduli pada pengendalian perubahan iklim lewat aksi-aksi iklim dan energi bersih, perlu didorong. Generasi muda memiliki ciri berani mengemukakan pendapat, memliki kemampuan menyerap nilai dan gagasan baru, inovatif, kreatif, memiliki Ide dan gagasan baru yang menarik, mobilitas yang tinggi dan dinamis, kesetiakawanan dan kepedulian sosial tinggi, peduli dan tanggap akan kejadian di sekitarnya, serta memiliki kemurnian idealisme, positive thinking, mandiri, dan suka berbagi pengetahuan akan sangat mudah untuk menggeliatkan agenda-agenda pengendalian perubahan iklim di dunia.


“Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan!”




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berobat Lebih Nyaman dan Mudah Bersama Aido Health

Cukup Satu Website Sudah Bisa Mendapatkan Berbagai Macam Tutorial dan Tips&Trik